Review of Our Blues

Our Blues (2022)
9/10
Varied problems and problematic relationships hit too many highs
12 August 2022
"Kita tidak lahir di dunia untuk menderita atau menyerah tetapi berbahagia.."

Drakor 'healing' bagi semua lapisan penonton ini memiliki gaya bertutur unik dimana setiap karakter diberikan panggung masalahnya sendiri yang akan diselesaikan dalam 2 atau 3 episode.

Tema seperti kehamilan remaja, down syndrome menjadi highlights tersendiri selain kekerasan rumah tangga, hubungan terasing anak dan orangtua, kesalahpahaman antar teman dieksplor secara detil oleh Noh Hee-kyung yang akhirnya dieksekusi dengan sensitifitas tinggi oleh Kim Kyu-tae.

Masing-masing hubungan antar individu diberikan keleluasaan dan cukup waktu untuk memahami pokok permasalahan sekaligus mencari solusinya.

Keterkaitan sebagai satu kesatuan yaitu penduduk Pulau Jeju dengan segala rutinitas kesehariannya berhasil mempersempit jarak dengan audiens.

Kombinasi pemain senior, remaja dan anak sekalipun saling bahu-membahu menjaga stabilitas emosi lewat penampilan percaya diri tanpa harus terlalu dramatis. Lee Byung-hun, Lee Jung-eun, Choi Young-jun adalah tiga favorit saya kali ini. Special mention bagi Jeong Eun-hye tentunya.

Selain mata dimanjakan oleh keindahan lanskap Pulau Jeju dan sekitar mulai dari daratan/lautan/pegunungan, mata kita juga harus siap "basah" oleh sederetan momen dramatik dimana turning point nya tak selalu mudah diterka.

Our Blues menjunjung kebesaran hati dengan kedalaman arti.
1 out of 1 found this helpful. Was this review helpful? Sign in to vote.
Permalink

Recently Viewed